Siap Dipulihkan

Baca: Mazmur 85

85:1Untuk pemimpin biduan. Mazmur bani Korah. 85:2Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya TUHAN, telah memulihkan keadaan Yakub. 85:3Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. S e l a 85:4Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala. 85:5Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. 85:6Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun? 85:7Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? 85:8Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu! 85:9Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? 85:10Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. 85:11Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. 85:12Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. 85:13Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.

Teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia © LAI 1974

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 51–53 ; Roma 2

Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? —Mazmur 85:7

Saat ditempatkan di Jerman dalam dinas ketentaraan, saya membeli Volkswagen Beetle baru keluaran tahun 1969. Mobil yang sangat cantik! Eksteriornya yang berwarna hijau gelap begitu serasi dengan interior yang terbuat dari kulit berwarna coklat. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak hal mulai terjadi, termasuk sebuah kecelakaan yang merusak pijakan kaki dan menghancurkan salah satu pintu. Saya pernah berpikir, “Mobil klasik saya ini sangat perlu diperbaiki!” Jika saya mau mengeluarkan lebih banyak uang, saya pasti dapat memperbaikinya. Namun, hal itu tidak pernah terjadi.

Syukurlah, dengan pengetahuan-Nya yang sempurna dan sumber daya yang tidak terbatas, Allah tidak mudah menyerah dan membiarkan manusia dalam keadaan mereka yang bobrok. Mazmur 85 menggambarkan orang-orang yang sangat perlu dipulihkan dan Allah Mahakuasa yang sanggup memulihkan mereka. Kemungkinan konteks dari mazmur itu adalah masa setelah orang Israel kembali dari pengasingan selama tujuh puluh tahun (hukuman atas pemberontakan melawan Allah). Saat menoleh ke belakang, mereka melihat kebaikan Allah—termasuk pengampunan-Nya (ay.2-4). Mereka tergerak untuk meminta pertolongan Allah (ay.5-8) dan mengharapkan hal-hal yang baik dari-Nya (ay.9-14).

Rasanya tidak ada di antara kita yang tidak pernah merasa babak belur, terluka, dan hancur. Terkadang semua itu disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Namun, karena Allah adalah sumber pemulihan dan pengampunan, siapa saja yang dengan rendah hati datang kepada-Nya tidak akan pernah dikecewakan. Dengan tangan terbuka, Dia menyambut semua yang berpaling kepada-Nya; dan mereka pun akan menemukan kesejahteraan dalam dekapan-Nya. — Arthur Jackson

Adakah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hidup Anda membutuhkan pemulihan? Bagaimana Anda menanggapi Allah sumber pemulihan itu?

Ya Tuhan, tolonglah aku untuk tidak mengabaikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hidupku membutuhkan pemulihan dari-Mu.

Wawasan:

Bagian awal Mazmur 85 merujuk kepada Yakub (ay. 2). Beberapa versi terjemahan memakai kata “Israel” karena pemazmur bukan hanya berbicara tentang sang bapa leluhur bangsa tetapi juga keturunannya. Pilihan kata “Yakub” menarik untuk diperhatikan. Ketika umat Allah sadar bahwa mereka membutuhkan belas kasihan, mereka sering kali menyebut diri mereka sebagai “rumah Yakub.” Dasarnya adalah kesamaan karakter mereka, walaupun bukan karakter yang baik. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tampaknya Yakub dikenang sebagai seorang penipu dan pengkhianat, sampai Allah mengubah hatinya dan mengganti namanya menjadi Israel.

Dari semula, Allah sendiri yang mengajar umat-Nya untuk mengingat Dia sebagai Allah Abraham, Ishak, dan Yakub (Kejadian 50:24; Keluaran 3:15; Kisah Para Rasul 7:32). Ini merupakan cara untuk mengingatkan mereka bahwa—baik nanti maupun sekarang—satu-satunya harapan mereka adalah Allah yang mau mengampuni dan mengubah mereka.

Leave a comment